Jelikua tradisi unik Bakar tempurung kelapa cara unik Masyarakat Bengkulu sambut Hari raya

 


Sumber foto: Tribunnews


Bengkulu, 27 Maret 2025 - Menjelang Hari Raya Idul Fitri, masyarakat di berbagai daerah memiliki cara unik untuk merayakan kebahagiaan. Salah satu tradisi yang menarik perhatian adalah Jelikua, yang dilakukan oleh warga Desa Talangrasau, Kabupaten Bengkulu Utara. Tradisi ini menjadi simbol suka cita sekaligus pengingat malam ke-27 Ramadan, yang diyakini sebagai malam istimewa, Lailatul Qadar.

Jelikua adalah rangkaian tempurung kelapa kering yang disusun memanjang menyerupai tusuk sate. Tempurung tersebut biasanya diletakkan di halaman rumah atau di pinggir jalan. Setelah selesai, tepat setelah waktu Magrib, rangkaian Jelikua ini akan dibakar hingga hangus menjadi abu. Semakin tinggi dan indah rangkaian Jelikua yang dibuat, semakin meriah pula suasana yang dirasakan warga.

Salah satu warga, Fadilah, mengatakan,Tradisi ini disebut Jelikua. Tujuannya adalah untuk mengingat malam ke-27 Ramadan yang diyakini sebagai malam Lailatul Qadar. 

Dengan keunikannya, tradisi Jelikua menjadi daya tarik budaya sekaligus sarana warga untuk mengekspresikan kebahagiaan menjelang hari raya. Tidak hanya meriah, tetapi juga sarat makna spiritual yang mendalam. 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wisuda Periode ke-138 Universitas Negeri Padang: 1.685 Wisudawan Dilepas Menuju Dunia Profesional

Kue Sapik di Hari Raya: Kenapa Kue Sapik Selalu Ada Saat Menjelang Hari Raya di Sumatera Barat?