Tradisi Manjalang Mamak saat Lebaran, Simbol Eratnya Silaturahmi di Minangkabau

 



 Padang, 2 April 2025 – Setiap kali hari raya Idulfitri tiba, masyarakat Minangkabau di Sumatera Barat memiliki tradisi khas yang tetap lestari hingga kini, yaitu Manjalang Mamak. Tradisi ini merupakan bentuk silaturahmi yang dilakukan oleh keponakan (kamanakan) kepada mamak-nya, yaitu saudara laki-laki dari ibu, sebagai bentuk penghormatan dalam sistem kekerabatan matrilineal Minangkabau.

Kegiatan Manjalang Mamak biasanya dilakukan di hari kedua atau ketiga Lebaran. Biasanya keluarga yang akan manjalang membawa "bajamba" atau hidangan makanan, yang berisi nasi, rendang, gulai, dan makanan khas lainnya. Datang ke rumah mamak, duduk bersama di ruang tengah Suasananya akrab dan penuh kekeluargaan. Jika ada tujuan khusus, akan ada momen menyampaikan niat atau permohonan restu secara sopan dan adat. Dan momen yang ditunggu yaitu makan bersama yang  menjadi inti dari kebersamaan, menunjukkan ikatan batin antara keluarga. Lalu setelah itu biasanya mamak akan memberikan nasihat, petuah, atau doa-doa baik kepada keponakan. “Saya sangat senang setiap tahun bisa manjalang mamak. Ini bukan sekadar tradisi, tapi juga pengingat akan pentingnya hubungan kekeluargaan dalam adat Minang,” ujar Siti Aisyah, salah satu warga di Kecamatan Koto Tangah.

Tradisi ini menjadi momen penting untuk memperkenalkan nilai-nilai adat kepada generasi muda, agar mereka memahami peran dan struktur keluarga dalam budaya Minangkabau


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wisuda Periode ke-138 Universitas Negeri Padang: 1.685 Wisudawan Dilepas Menuju Dunia Profesional

Kue Sapik di Hari Raya: Kenapa Kue Sapik Selalu Ada Saat Menjelang Hari Raya di Sumatera Barat?