Kemensos dan UNP Bangun Sekolah Rakyat: Peluang Emas Pendidikan untuk Anak dari Keluarga Miskin


Padang, 2025 — Pemerintah melalui Kementerian Sosial (Kemensos) menggagas langkah monumental untuk memutus rantai kemiskinan dengan membangun Sekolah Rakyat di Kota Padang. Program ini merupakan bentuk kolaborasi strategis antara Kemensos, Universitas Negeri Padang (UNP), serta pemerintah provinsi dan kota, guna membuka akses pendidikan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga termiskin.

Dengan sistem berbasis asrama dan tanpa tes akademik, Sekolah Rakyat dirancang khusus bagi anak-anak dari desil 1—kelompok ekonomi terbawah—yang memiliki semangat belajar dan kesehatan fisik memadai. Program ini mengadaptasi keberhasilan sekolah unggulan di Sukoharjo, yang mampu mengubah nasib anak-anak dari keluarga sederhana menjadi mahasiswa di perguruan tinggi ternama, bahkan mahir berbahasa Inggris.

“Ini adalah bentuk nyata kehadiran negara dalam membuka pintu masa depan bagi mereka yang selama ini terpinggirkan,” ujar perwakilan Kemensos dalam keterangan resminya.

Lebih dari sekadar sekolah, inisiatif ini menyentuh berbagai aspek kehidupan masyarakat. Mulai dari rehabilitasi sosial, pemberdayaan ekonomi keluarga, perbaikan hunian, hingga pelibatan aktif masyarakat setempat sebagai guru dan kepala sekolah. Seluruh pembangunan dilakukan dengan prinsip gotong royong di atas lahan seluas minimal tujuh hektar.

Kemensos menargetkan pembangunan dilakukan secara cepat dan efisien, mirip dengan proyek 100 rumah yang sukses dilaksanakan di beberapa daerah. Setiap pembangunan Sekolah Rakyat akan dibarengi dengan program quick win, seperti pembersihan kawasan kumuh menjadi lingkungan yang sehat dan layak huni.

Dengan semangat kolaboratif dan kepedulian sosial, diharapkan Sekolah Rakyat ini bisa menjadi motor perubahan, bukan hanya bagi anak-anak, tetapi juga bagi masyarakat secara keseluruhan. Targetnya: peluncuran program dimulai tahun ini.

 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wisuda Periode ke-138 Universitas Negeri Padang: 1.685 Wisudawan Dilepas Menuju Dunia Profesional

Kue Sapik di Hari Raya: Kenapa Kue Sapik Selalu Ada Saat Menjelang Hari Raya di Sumatera Barat?