4 Destinasi Wajib di Bumi Merah Putih Bengkulu: Pesona Alam dan Sejarah

 

Kompas.com

Bengkulu, yang terletak di pesisir barat Pulau Sumatera, dikenal juga dengan julukan "Bumi Merah Putih" karena perannya dalam sejarah Indonesia. Di sinilah Fatmawati, istri Presiden Soekarno, menjahit bendera merah putih pertama yang menjadi simbol kemerdekaan bangsa. Selain nilai sejarahnya, Bengkulu juga menawarkan pesona alam yang memukau, mulai dari pantai-pantai indah hingga situs-situs bersejarah yang kaya cerita. Provinsi ini adalah perpaduan sempurna antara keindahan alam dan warisan budaya yang layak dijelajahi.

Berikut rekomendasi wisata yang bisa dikunjungi jika berlancong ke Bengkulu

1.     Benteng Marlborough

Benteng megah di pusat kota ini yang dibangun dari tahun 1714-1719 tidak hanya menjadi saksi kolonialisme Inggris, tetapi juga menawarkan panorama Samudra Hindia yang indah, terutama saat senja. Benteng terbesar di Asia Tenggara ini adalah tempat sempurna untuk mengenang sejarah sambil menikmati pemandangan.

2.     Rumah Fatmawati

Bumi Merah Putih sendiri sebagai bentuk penghargaan yang diberikan pemerintah provinsi Bengkulu atas dedikasi Fatmawati. Menggantikan Bumi Raffelesia, rumah Fatmawati merupakan saksi dari bagaimana Bendera Merah Putih dijahit dengan rapi menandakan perjuangan. Rumah dengan arsitektur panggung asli Bengkulu yang hingga kini masih berdiri kokoh terawat dan terjaga semua hal yang ada didalamnya termasuk mesin jahit yang dipakai membuat bendera. Letaknya yang ada di pusat kota menjadi pilihan wisata menarik untuk dikunjungi.

3.     Bunga Raffelsia

Bukan sekedar ikon dari provinsi Bengkulu, bunga rafflesia juga jadi salah satu alasan wisatawan datang ke Bengkulu untuk melihat bunga bangkai ini waktu paling cocok adalah diantara bulan November hingga Maret, bunga ini paling banyak mekar di beberpa Lokasi ini : Bengkulu Selatan, Bengkulu Utara,Bengkulu Tengah. Yang haya memakan waktu 2 jam perjalanan dari kota Bengkulu

4.     Gunung Kaba

Untuk pecinta alam, mendaki Gunung Kaba adalah pengalaman yang tak terlupakan. Dua kawah aktif dan panorama indah di ketinggian hampir 2.000 Mdpl menjadikan gunung ini destinasi wajib. Yang terletak di Kabupaten Rejang Lebong, berjarak 3 jam dari kota Bengkulu. 

Bengkulu adalah perpaduan sempurna antara sejarah, alam, dan budaya. Segeralah berkunjung dan rasakan sendiri pesonanya

 

 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wisuda Periode ke-138 Universitas Negeri Padang: 1.685 Wisudawan Dilepas Menuju Dunia Profesional

Gambar
Padang, 16 Maret 2025 – Universitas Negeri Padang (UNP) kembali menggelar acara wisuda pada 15-16 Maret 2025, yang berlangsung di Auditorium UNP Air Tawar. Pada wisuda kali ini diselenggarakan dibulan ramadhan, dan sebanyak 1.685 mahasiswa dari berbagai program studi di tingkat Sarjana dan Magister berhasil menyelesaikan studi mereka dan resmi menjadi alumni UNP. rektor unp krimadinata memberikan ijazah kepada salah seorang wisudawan.(foto humas unp) Acara wisuda berlangsung selama dua hari, dengan hari pertama, dihadiri oleh 840 wisudawan dari Fakultas Teknik (FT), Fakultas Ekonomim (FE), dan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP). Hari kedua, dihadiri oleh 845 wisudawan dari Fakultas Bahasa dan Seni (FBS), Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK), dan Program Pascasarjana UNP. Rektor UNP, Ir. Krismadinata. dalam sambutannya menyampaikan rasa bangga atas pencapaian para wisudawan dan menekankan pentingnya kompetensi dan kualitas dalam menghadapi ...
Baca selengkapnya

Kue Sapik di Hari Raya: Kenapa Kue Sapik Selalu Ada Saat Menjelang Hari Raya di Sumatera Barat?

Gambar
Sintuk, 31 Maret 2025 - Kue sapik atau kue yang mirip dengan kue semprong, merupakan kue yang biasa dibuat saat menyambut hari raya idul Fitri ataupun idul Adha di daerah Sintuk. Kue Sapik memiliki rasa manis yang dipadukan dengan gula dan berbagai bahan lainnya, seperti tepung beras, santan, telur, dan lain sebagainya.  kue sapik (foto dari redaktur) Asmawati (75), mengatakan "warga disini memang sudah biasa membuat kue ini pada masa menjelang lebaran idul Fitri ataupun idul adha, kue ini bisalah dibilang sebagai kebiasaan juga dari orang sini" ujarnya.  Tidak hanya itu, bahkan dari warga sekitar juga mengatakan bahwa kue ini telah biasa dibuat, untuk mengganti kue-kue raya lain seperti nastar, putri salju, dan lain sebagainya. Setelah dilakukan dengan wawancara sekitar, dan mulai melakukan wawancara yang lebih meluas, ternyata mahasiswa dari daerah Payakumbuh juga biasa menyajikan kue ini saat menyambut hari raya. Mahasiswa asal Tanah Datar juga menyatakan, kue ini memang ...
Baca selengkapnya